Respon Pemerintah Indonesia Terhadap Wacana Khilafah Islamiyah Yang Dibawa Oleh Hizbut Tahrir
DOI:
https://doi.org/10.25077/palito.1.01.99-117.2022Keywords:
Deradicalization, Hizb ut-Tahrir, Khilafah Islamiyah, Threat PerceptionAbstract
Penyebaran wacana pendirian Khilafah Islamiyah yang dibawa oleh Hizbut Thahrir mengganggu stabilitas politik serta menjadi ancaman terhadap keutuhan serta keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu, dampak yang disebabkan dari penyebarluasan ideolgi khilafah menyebabkan melemahnya kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap pemerintah. Penelitian ini kemudian bertujuan untuk menganalisis respon pemerintah Indonesia terhadap wacana Khilafah Islamiyah yang dibawa oleh Hizbut Tahrir. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analisis dan memanfaatkan data dari sumber sekunder. Penelitian ini menggunakan konsep persepsi ancaman Raymod Cohen. Raymod Cohen menyatakan bahwa untuk memberikan bukti adanya ancaman yang dirasakan ada empat faktor operasional persepsi ancaman yang dapat digunakan yaitu Artikulasi para pembuat kebijakan, deskripsi pengamat kontemporer, usaha pembentukan respon alternatif, dan Coping Process untuk menanggapi ancaman. Berdasarkan konsep tersebut peneliti menemukan adanya ancaman yang dirasakan oleh pemerintah Indonesia disebabkan oleh eksistensi wacana Khilafah Islamiyah yang dibawa oleh Hizbut Thahrir. Lebih lanjut, ancaman ini dilegitimasi melalui pernyataan dan pidato-pidato para aktor negara yang menyebutkan bahwa eksistensi wacana yang dibawa oleh Hizbut Tahrir tersebut berbahaya bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Palito
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.